Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) saat ini tidak hanya digunakan di sektor residensial, namun sektor retail sudah mulai melirik pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Sektor retail salah satunya pusat perbelanjaan atau sering di sebut mall.
Tingginya gas emisi rumah kaca mendorong sektor retail untuk menerapkan green building, yaitu menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Salah satu sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang sering digunakan adalah sistem on grid atau penghematan tagihan listrik.
Tidak hanya itu, penggunaan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan salah satu komitmen untuk mengembangkan energi terbarukan dengan mengurangi penggunaan listrik dari energi fosil secara bertahap. Sehingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sistem on grid sangat cocok digunakan pada sektor retail.
PLTS sistem on grid, merupakan sistem yang terhubung oleh jaringan PLN. PLTS sistem on grid mengoptimalkan pemanfaatan energi panel surya. Arus PLN menjadi penghubung atau penyalur listrik dari panel surya ke beban pengguna. Sehingga seluruh penggunaan listrik pada waktu siang hari dihasilkan dari energi listrik panel surya. Sedangkan untuk malam hari menggunakan listrik PLN.
Penggunaan listrik dalam sektor retail atau mall sangat besar, bahkan pembayaran listrik bisa mencapai Rp 20.000.000 lebih per bulan. Sehingga, penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sistem on grid pilihan yang tepat untuk menghemat tagihan listrik.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sistem on grid adalah alternatif untuk menghemat energi berupa penghematan tagihan listrik. Pengunaan PLTS on grid di mall mampu menghemat tagihan listrik mencapai 40%.
Pada prosesnya, panel surya yang dihasilkan mengirimkan arus ke inverter, dari inverter mengubah arus DC menjadi AC, kemudian menyalurkan langsung ke beban pengguna. PLTS sitem on grid harus terhubung dengan PLN. Sehingga dari jam 06.00 s/d 18.00 semua beban pengguna menggunakan listrik solar panel.
Tak hanya itu, sistem PLTS harus terhubung dengan kWh meteran exim PLN. Meteran exim (eksport-import) merupakan meteran khusus PLN yang mampu melakukan jual beli. Sehingga daya yang berlebih dari PLTS sistem on grid dapat di eksport ke kWh exim pln. Hasil eksport ini yang akan menjadi penghematan tagihan listrik.
Adapun cara pemeliharaan PLTS sistem on grid sangatlah mudah. Hanya menggunakan lap. Tidak menggunakan lap terlalu basah atau kering dan tidak menggunakan cairan pembersih kaca. Hanya menggunakan air. Di lap sekitar kurang lebih setiap 4 bulan. Cukup mudah pemeliharan PLTS sistem on grid.
Dengan adanya PLTS sistem on grid yang langsung masuk ke beban pengguna yang memungkinkan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghemat tagihan listrik pada sektor retail atau mall. Harapannya dengan diterapkannya PLTS sistem on grid di sektor industri dapat menghemat tagihan listrik dan mengedukasi sektor retail lainnya untuk bersama-sama mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi tagihan listrik, dan mulai menerapkan green building 2024.