Intensitas radiasi matahari rata-rata di seluruh wilayah Indonesia sekitar 4,8 kWh/m2 yang berpotensi untuk membangkitkan energi listrik dan dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Kendala yang dihadapi pada penerapan PLTS di Indonesia adalah tingginya biaya investasi, piranti utama PLTS yaitu modul fotovoltaik masih diimpor dari negara lain dan efisiensi dari modul fotovoltaik hanya sebesar 16% yang menyebabkan harga PLTS per kW masih sangat tinggi.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kapasitas terpasang dari PLTS, Pemerintah perlu mengeluarkan regulasi atau menambah kandungan lokal terhadap pembuatan piranti pendukung PLTS. Penambahan kandungan lokal tersebut akan menekan biaya pembangkitan PLTS sehingga PLTS menjadi lebih beralasan sebagai pembangkit listrik alternatif.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan terhadap pemakaian energi listrik di Indonesia, produksi energi listrik di Indonesia seharusnya mampu mengimbangi kebutuhan tersebut. Salah satu solusinya yaitu dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Namun, masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa menikmati pelayanan pasokan listrik dari PT PLN (Persero) tidak semudah itu untuk beralih ke pemakaian Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Salah satu kendalanya yaitu sebagian masyarakat Indonesia belum memahami perbedaan dan manfaat antara pasokan energi listrik PLTS dan pasokan energi listrik PLN saat ini.
Oleh karena itu, diperlukan edukasi untuk memberikan pengetahuan mendasar tentang perbandingan keuntungan dan kerugian pasokan energi listrik dari PLTS dengan pasokan energi listrik dari PLN. Adapun yang menjadi fokus utama pembahasan yaitu dari sisi keandalan energi listrik yang dihasilkan. Keandalan tersebut mencakup faktor teknis dan faktor ekonomis. Adapun faktor teknis yaitu system PLTS yang digunakan, arus yang dihasilkan, tegangan yang dihasilkan, dan daya yang dihasilkan.
Berdasarkan data dari Institute for Essential Services Reform (IESR), Potensi tenaga sirya di Indonesia jauh melampaui 207 Gigawatt. Dan Indonesia memiliki potensi PLTS (fotovoltaik) mencapai 3.000-20.000 GWp. Kondisi geografis dan ikllim tropis tentu menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pengembangan PLTS Atap di suatu wilayah. Perkembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di Indonesia saat ini telah menunjukan tren positif atau mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Sampai saat ini, semakin banyak masyarakat yang telah beralih menggunakan PLTS Atap di rumahnya.
Perkembangan implementasi PLTS Atap ini menjadi suatu hal yang baik untuk masyarakat Indonesia. Pasalnya, pemasangan PLTS di rumah-rumah dapat memberikan manfaat yang positif. Berikut manfaat positif dari implementasi PLTS Atap:
- Berpotensi mengurangi konsumsi bahan bakar gas lebih dari 47 juta MMBTU pertahun;
- Berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 121.500 orang;
- Berpotensi meningkatkan investasi sebesar Rp 45 s.d 63,7 triliun untuk pembangunan fisik PLTS dan Rp 2,04 s.d 4,08 triliun untuk pengadaan kWh ekspor-impor;
- Mendorong green product sektor jasa dan green industry
- Berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 4,58 juta ton CO2e yang akan berkontribusi langsung pada pencapaian target NDC; dan
- Mendorong tumbuhnya industri pendukung PLTS di dalam negeri dengan semakin tingginya nilai TKDN.
Kementerian ESDM mengidentifikasi potensi PLTS atap secara nasional mencapai 32,5 GW dari pelanggan golongan rumah tangga, industri, bisnis, sosial maupun pemerintah. Pemanfaatan PLTS atap pelanggan PLN secara nasional per April 2023 mencapai 92,92 MW berasal dari kurang lebih 7.000 pelanggan terdiri dari pelanggan rumah tangga, industri, bisnis, sosial maupun pemerintah.
Untuk kapasitas yang terbesar ini berada di sektor industri kurang lebih 47 persen dari kapasitas terpasang 92,92 MW. Sedangkan total kapasitas PLTS atap sektor bisnis atau komersial saat ini baru mencapai 16 persen dari total kapasitas PLTS atap nasional.
Banyak faktor yang semakin memudahkan masyarakat untuk memanfaatkan PLTS atap, di antaranya perkembangan teknologi, tersedianya beragam alternatif skema pembiayaan serta fleksibilitas kapasitas PLTS atap sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Bagi Anda yang tertarik dengan sistem PLTS atap namun ingin lebih tahu lebih mendalam, Anda dapat menghubungi JARWINN sekarang juga. Kami dapat membantu Anda mendapatkan sistem PLTS atap berkualitas tinggi dan dapat digunakan selama puluhan tahun.