Menteri ESDM Menggunakan Rooftop Solar Untuk Membuat Tagihan Listrik Lebih Murah

Video credit Detik.com

 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, menyatakan bahwa pemanfaatan panel surya atau rooftop solar membuat tagihan listrik menjadi lebih murah.

Pernyataan ini tidak berdasarkan omongan belaka, namun didukung dengan bukti. Menteri Jonan mengakui bahwa pada rumah dinas, rumah jabatan dan rumah pribadinya, semua telah dipasang rooftop solar.

Menteri Jonan mengatakan, sebelum pemasangan rooftop solar, Beliau harus mengeluarkan biaya sekitar 4 hingga 5 juta rupiah perbulan untuk membayar tagihan listrik rumah.

Namun setelah melakukan pemasangan rooftop solar, tagihan listrik turun drastis menjadi hanya sekitar Rp. 1 juta per bulannya, bahkan mungkin kurang dari itu.

Jonan sendiri mengaku, pihaknya tengah berupaya mendorong pemanfaatan panel surya ini. Pemanfaatan panel surya bisa didorong ke pelanggan PLN golongan tertentu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa peraturan mengenai penggunaan rooftop panel surya untuk konsumen PT. PLN (Persero) jenis tertentu akan segera diterbitkan.

Dalam peraturan tersebut Pemerintah membolehkan semua pelanggan PT PLN (Persero), di luar konsumen industri, seperti golongan bisnis, pemerintah, dan rumah tangga, melakukan pemasangan rooftop panel surya. Konsumen PLN pada golongan tersebut diperkirakan mencapai 2/3 dari jumlah konsumen PLN.

“Arahan bapak presiden, Beliau minta coba bikin peraturan rooftop solar panel, dan 1-2 minggu ini peraturannya keluar, kita akan sosialisasi besar-besaran,” ujar Menteri ESDM di Jakarta, Rabu (1/8).

Jonan menambahkan, jika sudah memasang rooftop panel surya, konsumen dapat menjual listrik yang dihasilkannya ke PLN, dengan tata kelola harga yang diatur dalam peraturan penggunaan rooftop panel surya.

“Itu boleh pasang rooftop sendiri, nanti dia jual listriknya ke PLN, jual beli. Siang tidak pakai lampu dan AC, karena orangnya pergi, listriknya dijual ke PLN, malam dia beli lagi ke PLN,” jelasnya.

Penerbitan peraturan penggunaan rooftop panel surya ini bertujuan untuk memenuhi komitmen bauran energi baru terbarukan (EBT), masyarakat juga bisa berinvestasi dengan memasang rooftop panel surya, sehingga bisa terjadi jual beli listrik. Selain itu, masyarakat bisa melakukan penghematan listrik.

Menurut Jonan, penghematan yang bisa dilakukan dengan adanya rooftop panel surya cukup signifikan, Ia mencontohkan rooftop panel surya yang sudah dipasang di rumah pribadinya sebesar 15,4 kWp dengan harga Rp200 juta. Kini, setiap bulan hanya membayar tagihan sebesar sekitar Rp1 juta, dari sebelumnya Rp4 5 juta.

“Paling kurang hemat 2-3 juta per bulan, setahun mungkin bisa 30-40 juta. Dalam 5 tahun, kembali dong uangnya,” tutup Jonan.

 

(Artikel disadur dari beberapa nara sumber)