Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sistem off grid dapat digunakan tanpa menggunakan PLN. Dalam kebutuhan sehari-hari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tidak hanya digunakan sebagai pengganti PLN. Namun, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat digunakan sebagai penelitian di Universitas.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sistem off grid dapat digunakan dengan minimal kapasitas, yaitu 500 watt. Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off grid tersebut yaitu solar genset. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sistem off grid atau solar genset terdiri dari satu modul solar panel 160 WP, inverter 500 watt, dan baterai lithium 1000 watt.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) jenis solar genset menggunakan modul surya 160 WP dan menghasilkan listrik harian sebesar 150 – 300 Wh. Karena skala solar genset kecil, sistem DC (direct current) lebih disukai untuk menghindari losses dan self consumtion .
Sistem solar genset yang kecil dan dipasang secara desentralisasi. Oleh sebab itu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) jenis solar genset ideal digunakan untuk penelitian di Universitas. Penggunaan yang mudah, bisa di lepas pasang dan dapat di bawa kemana pun saat dibutuhkan penelitian.
Dari segi biaya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) jenis solar genset sangat terjangkau, dengan biaya yang cukup murah Anda sudah dapat menggunakan pengganti listrik di rumah kebun. Perawatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) jenis solar genset pun sangat mudah.
Solar cell pada solar genset hanya perlu dibersihkan setiap 3 atau 4 bulan, tidak perlu mengunakan cairan pembersih. Hanya menggunakan air dan di lap dengan kain microfiber. Harapannya dengan adanya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) jenis solar genset dapat membantu mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian.
Jika Anda tertarik dengan Solar Genset untuk pemakaian di Universitas atau lokasi lainnya, silakan menghubungi JARWINN sekarang juga. Dapatkan informasi lengkap dan berbagai penawaran menarik lainnya.