Penggunaan fotovoltaik atau panel surya yang mengubah sinar matahari menjadi listrik, saat ini telah berkembang pesat di seluruh dunia karena sudah menjadi lebih terjangkau. Di Indonesia sendiri, biaya sistem panel surya telah turun 90% menjadi sekitar Rp 13 juta hingga Rp 18 juta per kWp (kilowatt-peak).
Indonesia harus memanfaatkan peluang ini dan memprioritaskan penyebaran sistem tenaga surya di berbagai daerah, khususnya di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T). Penelitian menunjukkan pendekatan ini dapat secara signifikan meningkatkan mata pencaharian dan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.
Di sisi lain, lima provinsi di Indonesia memiliki tingkat penyediaan listrik kurang dari 95%. Kelima provinsi tersebut yaitu Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Pemerintah harus mempertimbangkan bahwa pembangkit listrik tenaga surya tidak hanya menjadi sarana kunci untuk mempercepat transisi energi ke energi terbarukan, tapi juga menjadi solusi untuk memastikan akses listrik di semua wilayah.
Indonesia memiliki intensitas penyinaran atau jumlah energi yang berpotensi diterima oleh suatu area tertentu dari sinar matahari yang bervariasi. Sinar matahari yang cukup membuat pembangkit energi surya cocok untuk daerah yang tidak terhubung dengan jaringan listrik, atau daerah di mana menghubungkan ke jaringan listrik membutuhkan biaya mahal dan tidak praktis. Berbeda dengan daerah perkotaan yang akses listriknya sudah baik, panel surya dapat memberikan dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat di daerah 3T.
Untuk sistem solar panel di daerah terpencil biasanya banyak dibantu oleh sistem solar panel sistem Off Grid, dimana sistem Off Grid ini sistem yang seutuhnya menggunakan sistem solar panel tidak terhubung sama sekali dengan listrik atau lebih bersifat independent. Untuk sistem solar panel yang berkapasitas kecilpun bisa di support dengan menggunakan solar genset, contoh untuk kapasitas kecil seperti rumah kebun yang hanya diperlukan untuk penerangan lampu saja.
Tidak hanya sistem Off grid, ada juga sistem On grid yang dapat membantu memangkas penggunaan energi listrik langsung dari PLN. Sistem ini masih tergantung pada listrik PLN, dan dapat dijadikan sebagai sumber listrik yang bekerja bersama listrik dari PLN yang pada akhirnya mengurangi besaran tagihan listrik tiap bulannya.
Sistem On Grid
Sistem On Grid adalah sistem untuk penghematan tagihan listrik, sistem ini merupakan sistem fotovoltaik yang hanya menghasilkan daya ketika jaringan daya utilitas (PLN) tersedia, Sistem On Grid merupakan sistem paling sederhana dan paling hemat biaya untuk menginstal energi panel surya disbanding dengan sistem yang lain.
Sistem On Grid dapat menghemat mulai dari 30% sampai dengan 50% bahkan bisa lebih tergantung dari fluktuasi matahari dan penggunaanya. Selain itu, sistem On Grid merupakan sistem dengan harga investasinya jauh lebih ekonomis dari pada sistem yang lain sehingga sistem on grid lebih banyak di minati oleh masyarakat pada umumnya.
Sistem PLTS On grid adalah sistem yang tidak menggunakan baterai sehingga untuk penggunaan sistem ini dimulai dari pagi sampai sore hari apapun daya yang di gunakan pada saat itu digunakan dan terhubung dengan meteran PLN. Sistem PLTS ini hanya menggunakan solar panel, inverter dan beberapa aksesoris lainnya.
Sistem ini banyak di gunakan di lokasi yang jarang mati lampu, seperti perkotaan dan tempat yang sudah ada PLNnya.
Sistem Off Grid
Off grid adalah sistem PLTS yang independent yang hanya tergantung dengan baterai dan solar panel, sistem ini tidak terhubung dengan PLN. Selain itu untuk sistem off grid tidak mengexsport kelebihan listrik dari solar panel ke PLN.
Sistem off grid sangat cocok untuk lokasi terpecil yang tidak terjangkau dengan PLN karena sistem off grid ini bisa memenuhi kebutuhan listrik tanpa adanya listrik dari PLN dan tidak perlu kuatir adanya pemadaman listrik, Hanya saja untuk sistem off grid tidak bisa memenuhi semua kebutuhan daya secara maksimal di karena untuk harga material baterainya masih sangat tinggi.
Pengaturan panel surya dan jumlah baterai yang diperlukan cukup kompleks pada sistem off-grid, sehingga harus lebih detail analisis dari kebutuhan listrik yang di perlukan dalam penggunaan daya yang di butuhkan. Komponen utama dari sistem off-grid adalah panel surya, charge controller, inverter, serta baterai.
Saat ini, di beberapa wilayah yang memang tidak ada PLN, sudah lagi tidak perlu khawatir, karena masyarakat sudah bisa menggunakan sistem PLTS off grid yang bisa menggantikan pasokan listrik tradisional. Sistem off grid saat ini banyak sekali di gunakan di wilayah yang jauh dari jaringan PLN, dan sangat membantu para petani, peternak dan pemukiman untuk beraktiftas jauh lebih efektif.
Jika Anda tertarik lebih lanjut mengenai pemasangan sistem solar panel di daerah terpencil, segera hubungi JARWINN sekarang juga. Kami merupakan perusahaan penyedia produk dan layanan pemasangan sistem solar panel berkualitas yang bisa digunakan hingga puluhan tahun. Untuk informasi lengkap, hubungi kami kapan saja.